Jumat, 01 Juli 2011

A Serbian Film-Srpski film (2010)

SINOPSIS

Milos adalah seorang bintang porno asal Serbia yang kini sudah lepas dari aktingnya. Ia membuat hidup bahagia bersama keluarganya walaupun kondisi ekonominya semakin memburuk. Kebahagiaannya bersama istri dan anak semata wayangnya, menjadi idaman bagi adiknya, Marko, seorang polisi.

Suatu hari, Milos diajak rekan bintang pornonya, Lejla (Layla), untuk kembali membintangi film porno dengan konsep yang berbeda. Hal ini ditawarkan seorang sutradara film porno bernama Vukmir. Vukmir rupanya menawarkan Milos yang merupakan bintang senior untuk bermain dalam 'film seni' yang ia rencanakan.

Ternyata dibalik film tidak bermoral itu, tersimpan rencana yang lebih tidak bermoral yang dirancang Vukmir. Dan Milos yang merupakan aktor porno 'bermoral', dipaksa untuk menjadi tidak bermoral lagi, hingga di suatu titik yang mana melampaui batas kemoralan sebuah film porno.

RATING
NC-17. 

REVIEW


Ketika review ini ditulis, saya bingung ingin mengulas dari segi mana.

A Serbian Film jelas bukan untuk pangsa mainstream, ini untuk para penggemar exploitation movies, yang melebih-lebihkan semua adegan. Adegan sadisme, horor, seksualitas, dan nuditas. Dengan segala pemaksimalam itu, yang banyak terjadi pada film pada jenis tersebut aalah menjadi sedikit cerita. Hampir semua film EM (exploitation movies) tidak mempunyai cerita yang benar-benar untuk diangkat. Rata-rata film EM menggunakan awal yang tidak sama (mungkin), namun selalu memberikan porsi yang cukup sering bagi para pemainnya untuk mendapatkan kesempatan mengeksploitasi segalanya sebanyak-banyaknya. Ini adalah cermin dimana kelebihan itu adalah dobrakan dari aturan yang sudah ada. Schools are not the schools without innocents, but schools are not the schools if the bullies are gone. Kita membutuhkan film eskploitasi, setidaknya bagi yang merasa bosan dengan kejadian yang terjadi di awal milenium ini. Film-film hasil buat ulang dari Jepang, menjadikan horor Amerika sangat ciut, sangat dingin dan lemah. Tidak ada lagi unsur semangat yang tercipta dalam horornya. Mereka butuh darah, Uncle Sam! Maka dari itu, orang-orang seperti Eli Roth dan Rob Zombie muncul untuk mengembalikan kejayaan American Horror yang sebenarnya.

Dari segi orang awampun, tidak perlulah menikmati sajian penuh sadisme dengan rangkaian cerita yang tidak bermutu. Mereka butuh drama. Namun suatu saat jalan raya bisa rusak. Adalah dalam diri menginginkan sesuatu yang ada dalam imajinasi liar anda, tersaji dalam bentuk film yang memuaskan nafsu liar itu. Seperti ada sebuah ajakan untuk nonton film horor yang katanya seram. Pasti ada setitik rasa dalam jiwa untuk mencicipinya. Dengan kata lain, sebagai sebuah film EM, Srpski Film memberikan yang cukup bagi para pemula di genre ini.


Untuk sebuah film serba berlebihan ini, yang tidak dieksploitasi adalah akting pemainnya. Karena itu, wajarlah saja kalau semua aktingnya tidak bisa dibilang bagus, walaupun untuk ukuran EM, ini cukup menjanjikan. Srđan Todorović sebagai Milos memberikan akting yang sangat datar sebagai aktor film porno terkenal yang akhirnya mendapatkan pekerjaan. Kami para penonton yang sedikitnya mau yang pintar, tidak diberikan hal semacam ekspresi yang bagus. Oke, dan lainnya bermain datar tanpa ada apapun sebagai tambahan. Sebagai penonton film ini, jangan katakan aktingnya buruk karena film EM memang seperti itu, mereka tahu ini tidak akan mereka ajukan ke Oscar, mereka tahu mereka tidak akan meraih untung banyak, mereka tahu mereka tidak akan mendapati filmnya bisa rilis di semua negera. Mereka mengambil semua itu dan tahu, bahwa tujuan dibuatnya film ini adalah dari orang-orang yang ingin membuat film semacam itu dan ditujukan untuk penggemar film semacam itu. Satu poin, setidaknya si Srđan Todorović mampu untuk memberikan ekspresi saat ia harus beradegan di dalam filmnya, ataupun saat kesakitan.


Dari segi cerita, cukup banyak ditampilkan plot holes semacam, mengapa kru filmnya terlalu terbatas, atau mengapa mereka semua tidak punya teman dari orang baik-baik adalah salah satu pertanyaan yang muncul. Yang paling aneh, mengapa orang yang dikasih obat bisa ada memori? Yah, namun sepertinya ini masih mempunyai jalan cerita yang walaupun sudah bisa ditebak (kecuali endingnya saat sekeluarga yang sudah dibabat habis bunuh diri) namun masih menghadirkan cerita yang menarik untuk diikuti. Cerita yang didukung oleh pengejawantahannya yang baik menjadikan notorious sekali. 


Adegan paling parah tentu saja most memorable scene dalam film ini, yakni newborn porn yang direkam oleh sang sutradara, Vukmir, dengan menyabet guard yang ia punya. Sang aktor membantu prosesi kelahiran seorang bayi dan setelah sang bayi itu lahir....ya....ia di perkaos. Mungkin cuma yang tidak punya rasa manusia yang tidak disturbing yang tidak miris melihat itu. Sang sutradarapun baik hati hanya memperlihatkan scene dari belakang sang pemerkosa sehingga kita tidak melihat interaksi bagaimana Mr.P sang aktor ndelesep ke dubur sang bayi. Mungkin saja sang bayi itu meninggal! Copot deh jantung saya ini ketika melihat sang aktor menikmatinya. Sungguh, walaupun itu masih belum sekeras film EM biasa. Itu sudah cukup meneror karena saya paling tidak tahan film yang ada bagian threatening baby and kiddies. Saya langsung skip biasanya. Nah, yang film ini nih yang paling parah.


Adegan terparah kedua saat dalam kondisi disuntikkan obat, Milos memerkosa seseorang yang tubuh dan kepalanya ditutupi. Saat sedang asyik, ada seorang lain bertopeng dan memerkosa seorang lagi yang ada disebelah dan juga ditutupi. Ternyata pemirsa (walaupun sudah ada firasat juga, sih), disana sedang diadakan reuni keluarga! Milos sedang menyetubuhi anaknya sendiri (Nah, ini sudah sangat berdosa, memerkosa+sodomi+sampai buat sekarat) dan sang topeng adalah adiknya sendiri Marko. Dan tentu saja sang istri jadi bulan-bulanan. 


Ada lagi yang lucu saat Milos membunuh seorang guard dengan menusuk mata orang itu dengan his own brother, the below one yang sedari dulu jadi ajang penghasilan. 


Pihak semua yang bertanggung jawab atas adanya darah dan pemotongan di film ini cukup mampu membuat bergidik. Untung film EM mempunyai stok bloody scene yang tidak terhitung. Sehingga kami semua mudah untuk membiasakan diri, karena mungkin siapa dari kaum awam kecuali psikopat yang tidak bergidik melihat adegan-adegan semacam ini. Sadislah untuk ukuran awam. 


Mungkin itu artinya film A Serbian Film ditujukan untuk golongan penikmat film eksploitasi yang kini sudah jarang eksis. Tapi, kehadirannya juga bisa sebagai preparation untuk mereka yang ingin masuk dalam jajaran penikmat film sadis yang tergolong moderat dalam genrenya sendiri. 
Jangan bohongi. Itu pesannya. Film eksploitasi mungkin mereka artikan sebagai film yang harus disensor berkali-kali sebelum bisa tayang. Itulah yang mereka alami, itulah yang mereka dapatkan dari lembaga sensor di penjuru dunia.

Kemudian apa pesan yang bisa kita ambil dalam film ini?

Pornografi itu merusak, apalagi pornoaksi.

Pakai rating persen saja deh kali ini=

49 %


=========================================================================
TRAILER 


1 komentar: