Senin, 14 Juni 2010

Tulalit (2008)

SINOPSIS

Meri (Meriam Bellina) mencurigai bahwa anaknya Edric (Edric Tjandra) adalah seorang gay. Edric yang takut disalah sangka langsung berkata bahwa seorang foto model bernama Saripah (Shareefa Daanish) adalah pacarnya. Situasi bertambah rumit dengan munculnya Dauz Costner (Daus Separo) yang ingin mengawini Saripah dan papi Saripah, Robby (Robby Tumewu) yang ternyata adalah musuh bebuyutan Meri sejak SMA.


REVIEW

Film ini adalah film paling garing yang pernah muncul di bioskop. Film ini bermuatan komedi yang terlalu standar untuk dijadikan sebuah film bioskop. Sepertinya hanya dengan ide yang sesedikit mungkin ditambah komedian-komedian yang bertaruh dengan spontanisme, lebih baik slot Tulalit yang diberikan Maxima diberikan kepada film lain yang lebih berbobot. Sebenarnya film ini biasa-biasa saja. Cenderung ringan, penuh banyolan garing plus comedy violence. Tapi sangat belong to TV dan ada banyak program FTV yang bisa menggantikan Tulalit.

Ide judulnya sendiri tidak pas dengan semua karakter di film ini yang bukannya TULALIT, malah IDIOT. Paling sebal dengan menyaksikan Daus Separo dari sitkom OB yang memuntahkan makian-makian tidak jelas seperti Olga di Cintaku Selamanya. Lalu, tambahan sahabat-sahabat Edric yang aneh dan perilaku mereka yang anehnya tidak nyambung dengan plot. Subplot tentu saja ada, karena, sebenarnya benang merah yang terjadi antara dua problema masing-masing keluarga (Tentang Meri dan Robby) baru dilancarkan di 13 menit terakhir. Apalagi dalam jangka waktu itu, mereka memutuskan bahwa mereka akan menikah! 

Sesudah itu, banyak lagi subplot yang tidak nyambung dan tidak pas untuk dijadikan penambah durasi. 90 menit dalam film inipun bisa menjadi 30 menit bila mau. Kelebihan film ini, film ini walaupun mempunyai beberapa sexual joke, tetapi tidak kentara dan untuk beberapa saat, sepertinya kita telah menemukan sebuah film KOMEDI yang utuh. Film komedi yang tidak sarat akan seks dan terasah pada spontanitas. Film seperti ini kini jarang beredar di Bioskop karena tertutupi nafsu sex para produser. Padahal, film-film horror/comedy sex juga ditelurkan dari Maxima.

Overall, film ini garing dan cocok masuk ke TV. Tapi kehadirannya patut diacungi satu sunggingan tipis karena berhasil berdiri sebagai satu fresh komedi tanpa embel-embel seks sama sekali.

2,5 of 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar