David Ash (Aidan Quinn) adalah seorang profesor di bidang Parapsikologi yang tak memercayai adanya dunia mistis. Konsentrasinya pada hal tersebut disebabkan sejak ia kecil, ia dihantui perasaan bersalah karena tak bisa menolong adiknya Juliet. Banyak orang yang memintanya untuk mengungkap fenomena mistis yang ada, termasuk keluarga Mariell dari Sussex, daerah dimana David tinggal ketika kecil. Ia berangkat dan bertemu dengan tiga bersaudara; Christina (Kate Beckinsale) yang menawan, Simon (Alex Lowe) yang suka jahil, dan Robert (Anthony Andrews) yang serius. Undangan ke rumah Edbrook House itu rupanya untuk menenangkan nanny mereka yang telah lanjut, Nanny Tess (Anna Massey) yang mengklaim selalu melihat Mrs. Mariell di rumah tersebut, menghantuinya. Di tengah ketertarikan David pada Christina, di tengah penampakan Juliet yang semakin sering, dan di tengah keanehan-keanehan yang terjadi di Edbrook House, ada sesuatu yang tengah mengancam David.
RATING
Rated R for sexuality and nudity
REVIEW
Film Haunted pernah saya tonton 4 atau 5 tahun silam di Trans TV, yang saya tonton masalahnya sepertiga bagian di akhir. Kuran Gajar! Saya pun agak-agak melupakan film ini, kecuali satu hal bahwa ada film hantu-hantuan yang seseronok ini. Ya, film ini memang tergolong seronok melihat ratingnya saja yang secara eksplisit sudah bisa ditebak apa isinya. Film Haunted dibintangi oleh aktor-aktris kelas A, jadi sekalian bernostalgia, tak ada salahnya kembali membahas film ini.
Film ini merupakan hasil adaptasi dari novel berjudul sama yang ditulis oleh James Herbert yang berasal dari Sussex juga. Hal begini pasti mengingatkan kita dengan typical Stephen King yang banyak memberikan referensi tentang daerah asalnya, Maine. Oke, di awal film kita diperlihatkan tentang masa kecil David serta Juliet yang sudah di peti mati tiba-tiba melek, teriakan David kecil mengiringi tulisan judulnya "Haunted". Wow, sebuah opening yang kelihatannya menjanjikan walaupun standar. Perlu diingatkan sekali lagi, ini film tahun 1995.
Secara mengejutkan, adegan-adegan di awal film ini nyaris sama dengan film The Awakening yang pernah saya ulas, film Inggris yang dibintangi Rebecca Hall di tahun 2011. Mereka berdua punya banyak kesamaan, revealing kejadian supernatural, setting di 1920-an, diundang ke tempat terpencil, twist mengenai hantu, dan jangan lupa satu set "penangkap hantu" berupa bubuk dan kamera serta benang itu. Entah apakah keduanya memiliki resources yang sama atau hanya sekadar premis mistis 1920-an. Keduanya pun secara keterlaluan memiliki rating R untuk sesuatu yang terasa ditambah-tambahi, oh, mungkin film Haunted tidak.
Film Haunted memiliki naskah yang begitu menarik apabila kita menonton di era tersebut. Coba bayangkan beberapa film hantu terkenal, seperti The Sixth Sense atau The Others. Banyak elemen-elemen dari film-film itu yang ada di film Haunted. Maka dari itu, kalau kita nonton film ini sekarang (2014), film ini akan terasa sangaaatt kopas. Sangat plagiat. Semua elemen dimasukkin. Sebut semua elemen di film hantu yang kamu tahu, kecuali penampakan yang menyeramkan, film ini kayaknya punya semua.
Berbicara mengenai naskah, kita juga berbicara siapa yang memerankan naskah itu. Seperti yang bisa diterangkan di sinopsis, film ini hanya mengambil sedikit orang untuk bermain di dalamnya, terutama di Edbrook House yang hanya berisi lima orang yang disebutkan di atas beserta satu dokter dan satu peramal tangan (aneh kan?) dan tentu satu hantu. Aidan Quinn menurut saya mampu menjadi wakil penonton di film ini. Berhubung ia menjadi tokoh sentral, ia sangat kita butuhkan untuk bisa menginvestigasi apa yang sebenarnya terjadi di Edbrook House. Kate Beckinsale bermain sebagai penggoda yang sangat menarik. Apalagi tokohnya terkesan flirty dan kekanak-kanakan. Aduh, apalagi pas ia skinny dipping kok ya bisa-bisanya ada adegan begitu.
Lowe dan Andrews dengan tokoh mereka sebagai saudara Christina bermain seadanya sesuai porsi mereka. Tokoh Robert yang serius itu yang juga agak psikotik. Aktingnya mengingatkan saya pada lakon Vincent Price di House of Usher yang pernah saya ulas pula. Tampak baik, namun selalu tampak protektif. Nanny Tess yang muncul terus dengan segala katatonik yang ia punya adalah sebuah kode bagi yang ingin mengungkap apa yang sebenarnya terjadi.
Kelemahan super besar film ini adalah ketika si David (dan mungkin sebagian kru film) yang tidak ingat tentang tujuannya diundang ke situ. Padahal, rasa-rasanya si David ini orang yang simpatik, tapi malah abai sama si Nanny Tess tercinta. Kalau begini sudah bisa ditebak, seluruh adegan yang mengesankan bahwa ia sedang meneylidiki hantu malah jadi tak terlihat sebagai sesuatu yang benar-benar dilakukan. Habis... kerjaannya "main" mulu.
Untung saja saya mengetahui akhir dari cerita ini, yang ternyata setelah saya lihat, cukup twisting dan menarik. Jujur, kalau boleh saya ingin menghapus ingatan saya yang menonton film ini dan menonton film ini di tahun 2014. Proses pemberian twist juga menarik dan membingungkan. Pokoknya, saya menyesal pernah menonton film ini dulu. Saya mau nonton sih, tapi tanpa segala nuditas itu dan skrip yang kurang meyakinkan.
Haunted adalah film hantu tahun 1995 yang memberikan revival cara menakut-nakuti di film horor. Tidak terlalu seram, banyak basa-basi, dan sentuhan kejutan di akhir. Elemen-elemen ini mungkin akan sangat berbekas untuk film hantu ke depannya, namun sebagai sebuah film 1995, ia melakukannya dengan (agak cukup) baik.
62%
Untung saja saya mengetahui akhir dari cerita ini, yang ternyata setelah saya lihat, cukup twisting dan menarik. Jujur, kalau boleh saya ingin menghapus ingatan saya yang menonton film ini dan menonton film ini di tahun 2014. Proses pemberian twist juga menarik dan membingungkan. Pokoknya, saya menyesal pernah menonton film ini dulu. Saya mau nonton sih, tapi tanpa segala nuditas itu dan skrip yang kurang meyakinkan.
Haunted adalah film hantu tahun 1995 yang memberikan revival cara menakut-nakuti di film horor. Tidak terlalu seram, banyak basa-basi, dan sentuhan kejutan di akhir. Elemen-elemen ini mungkin akan sangat berbekas untuk film hantu ke depannya, namun sebagai sebuah film 1995, ia melakukannya dengan (agak cukup) baik.
62%
Tidak ada komentar:
Posting Komentar