Selasa, 31 Desember 2013

[COMPARE!] The Haunting 1963 {VS} The Haunting 1999

Yeah, di malam tahun baru menurut kalender Gregorian ini, saya akan berusaha membawakan sebuah rubrik baru dalam blog saya, yakni COMPARE! Rubrik COMPARE! adalah sebuah rubrik yang digunakan untuk membandingkan satu karya dengan karya yang lain baik itu merupakan remake, back to back, sekuel, ataupun yang bertipe sama. Kali ini kita akan membahas salah satu film horor yang cukup diminati, yaitu film The Haunting.




Film The Haunting merupakan sebuah film (kali ini yang 1963) yang mengadaptasi novel karya Shirley Jackson berjudul The Haunting of Hill House. Film 1963 disutradarai dan diproduksi oleh sineas terkenal bernama Robert Wise. Film hitam-putih yang berdurasi 114 menit ini cukup setia dengan versi novelnya. Julie Harris memerankan tokoh utama sebagai Eleanor "Nell" Lance yang bersama dua orang lain, Theodora "Theo" (Claire Bloom) dan Luke Sanderson (Ross Tamblyn) untuk mengikuti riset mengenai kekuatan spiritual yang dibuat oleh Dr. John Markway (Richard Johnson). 

Film tersebut menjadi film yang sukses secara komentar. Banyak yang memuji tentang bagaimana situasi dan kondisi kejiwaan masing-masing orang di film ini dikembangkan. Banyak sutradara terkenal yang menjadikan film ini sebagai salah satu film terseram menurut mereka. Bahkan, Stephen King sedikit banyak membuat karya yang terinspirasi oleh film tersebut.
Pada musim Panas 1999, Jan De Bont yang menyutradarai film Speed menahkodai proyek film The Haunting yang diakui, secara kredit bahwa film ini merupakan adaptasi novel, bukan remake. Dengan biaya sebesar 80 juta dolar AS, film ini merupakan adaptasi bebas dari novel (atau film 1963) yang dibintangi oleh bintang-bintang terkenal seperti Nell yang diperankan Lili Taylor, Catherine Zeta-Jones sebagai Theo, Luke oleh Owen Wilson, dan Dr. Murray (ganti nama) dimainkan oleh Liam Neeson. Kisahnya lebih mengetengahkan apa yang sebenarnya terjadi di rumah itu. Sutradara Wes Craven sempat masuk dalam proyek ini sebelum akhirnya keluar.

Film ini  kendati mendapatkan keuntungan lebih dari bujet, namun studio hampir mengalami kerugian karena keuntungan overall tersebut sudah termasuk ke pihak distributor lain. Film ini banyak dimaki oleh kritikus, yang mengatakan bahwa film ini telah menganggap horor adalah sekadar gore dan spesial efek. 

Bagaimana kita akan mengkaji keduanya?

Cerita
Cerita di film 1999 bagi saya lebih menarik ketimbang di film 1963. Film 1999 lebih mempunyai misi bagi penonton untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi di rumah tersebut, hingga kenyataan bahwa Hugh Crain adalah seorang yang suka membunuh anak kecil, kita lebih suka hal itu ketimbang di film 1963 yang "hanya" sekadar premis tentang rumah tersebut, kemudian kita akan melihat apa kengerian yang diberikan, walaupun cuma suara. Walaupun cerita film 1999 lebih menarik, saya lebih menyukai film 1963 yang mampu memberikan sesuatu yang kompleks untuk sebuah film horor. Maaf saja, kali ini yang menang adalah 1963. Ini hanya sekadar cerita, bukan skenario. Skenario akan dibahas nanti.

Rumah
Wah, kalau ini tak perlu ditanya, saya akan mengatakan bahwa film 1999 lebih bagus rumahnya. Rumah yang berada di film 1999 ini lebih dekoratif, mewah, dan misterius dengan patung-patung anak kecil yang ada. Tidak despite film 1963, film 1963 kurang memberikan sebuah wacana tentang keindahan yang terdapat pada rumahnya. Film 1999 merupakan film horor favorit saya ketika masih kecil. Dulu, saya suka menggambar rumah-rumah besar, yang mana film ini agaknya dapat merepresentasikan apa yang saya imajinasikan. Pintu yang besar, perabotan mewah bagai hotel, semua itu layaknya sesuatu yang terus kita inginkan. Sori untuk 1963, film 1999 punya rumah yang lebih bagus.

Akting
Ketika saya mengulas film jadul, satu kekhasan yang dimiliki mereka adalah akting yang begitu kuat. Kali ini Julie Harris merupakan salah satu tokoh yang bagi saya sangat baik dalam berperan sebagai wanita yang katatonik dan putus asa. Dibandingkan Lili Taylor yang lebih banyak muram, misterius, dan tidak neko-neko, Julie Harris tampak sebagai seorang Nell yang lebih baik, walaupun kemudian Julie Harris menyesal bahwa ia tidak melakoni peran Nell dengan cukup odd. Ini mungkin didukung oleh voice over dari Nell yang sangat membantu terbangunnya akting. Intinya, Lili kurang katatonik untuk mencapai level yang sama dengan Julie. Selain itu, tokoh pendukung dari The Haunting yang lain bagi saya di 1999 lebih sekadar tempelan, karena kita tak diberikan banyak informasi dan kekuatan akting yang meyakinkan. Coba lihat itu Liam Neeson, aktingnya benar-benar jelek. Lain halnya dengan di 1963, dimana kita masih bisa mendapatkan dark humor yang baik dan itu membuat suasananya betul-betul hangat. Dr. Markway betul-betul dilakoni dengan baik, termasuk saat sang istri Grace datang dan memaksa menginap. Itu sebuah akting yang baik. Kita benar-benar mengetahui bagaimana karakter masing-masing peran. Hasilnya agaknya tahu sendiri, 1963 serves better.

Skenario
Skenario film 1963 ditulis oleh Nelson Gidding yang banyak dipengaruhi oleh Robert Wise dan Shirley Jackson sendiri. Ada pula keinginan Wise menciptakan film yang fokus pada karakter, sehingga mulai voice over Nell, kemudian monolog Dr. Markway, kemudian banyak notable quotes yang bisa saya ambil dari film ini, saya sangat ingat kala Nell bilang kepada Theo "You! You the monstrous of Hill House!" Skenario dengan kata-kata yang apik membuat kita tergempur dan hanyut. Film 1999 sendiri ditulis oleh David Self dan Michael Tolkin. Penulisannya banyak digawangi oleh keinginan untuk menciptakan spesial efek, sehingga banyak skenarionya terdengar biasa. Beberapa kalimat maupun dialog banyak yang sama di kedua film, saya belum membaca novelnya sehingga tak tahu apakah itu memang trademark dari novel atau film 1999 mengadaptasi dialognya. Yang jelas, untuk membangun suasana, film 1963 lebih baik.

Konten
Maksudnya rating. Film 1963 tak mempunyai rating khusus, namun melihat agaknya tidak ada sesuatu yang berbahaya, kita dapat mengklasifikasikannya sebagai film PG. Film ini pernah di-banned lho di zamannya. Wkwkwkwk. Film 1963 tak banyak menghadirkan sesuatu yang real scary kecuali suara-suara tormenting, wanita digantung, dan satu wajah berdarah. Saya kurang tahu deh. Film 1999 menurut saya lumayan keras dengan rating PG-13, kita melihat mata tertebas senar, tangan tertusuk kaca, kepala terhantam batu berat (atau apalah namanya), dan sebagainya. Untuk spesial efek jangan tanya, tentu yang lebih canggih yang menang. Sayangnya, menurut saya film 1999 lebih suka untuk mengeksplorasi sisi kekerasan dan kekuatan modernitas dibandingkan nihilisme dalam Hill House dalam film 1963. Dua hal ini tak bisa disamakan, saya tak bisa menilai. Namun, kita bisa lihat, ambisiusnya film 1999. Film 1963 hanya pintu yang menonjol, sementara 1999 tak hanya itu, ada pula plafon jadi seperti mata, gargoyles yang bergerak, hingga anak-anak dalam seprei dan kerai. 

Akhir
Ending kedua film sangat kental dengan ceritanya masing-masing. Film 1963 mengacu pada ambiguitas, dimana akhirnya kita tak pernah tahu Nell kecelakaan dan meninggal (di pohon tempat istri pertama Hugh Crain meninggal) adalah karena kejahatan rumah itu atau semua hanya upaya Nell untuk mengakhiri hidupnya. Ambiguitas ini banyak dimunculkan dalam interpretasi fans. Anehnya, kok tidak ada sekuel, ya? Itu kan sudah jadi naluri film sukses. Film 1999 berakhir dengan Nell sebagai pahlawan yang berhasil mengadili Hugh Crain ke neraka dan menyelamatkan anak-anak. Dari kedua film, saya tidak tahu juga lebih suka yang mana. Sebagai loosely adaptationi, film 1999 agaknya menciptakan cerita sendiri, berbeda dengan di film 1963 yang tak mengetengahkan juga apa yang sebenarnya terjadi di rumah itu. Bingung?

Verdict
Dengan segala hormat, classics is classic best, film 1963 telah membuktikan betapa kengerian itu bisa diambil dari pengembangan karakter dan suasana yang mencekam dalam hitam-putih. Film 1999 memang menghibur, saya akui, namun fokus cerita dan spesial efek, justru tak menambahkan apapun dalam kualitas film, karena kita tak akan cukup tormenting dan malah takjub oleh spesial efeknya. Akting keduanya pun jauh berbeda, entah dengan pendalaman seperti apa, namun menurut saya film 1999 banyak mengambil referensi akting mereka dari film 1963, yang menjadikan mereka mengekor. Satu hal baik dari film 1999 bahwa mereka lebih bagus rumahnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar